Komisi VI Dorong Kolaborasi Pertamina Patra Niaga-Telkom Sukseskan Kartu BBM Subsidi

26-09-2022 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima foto bersama usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan jajaran PT Pertamina Patra Niaga, di Bandar Lampung, Senin (26/9/2022). Foto: Nadhen/Man

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mendorong PT Pertamina Patra Niaga Bandar Lampung untuk bekerja sama dengan PT Telkom dalam penerapan kartu bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Ia yakin keberadaan kartu ini akan memudahkan alur pemberian subsidi BBM kepada masyarakat yang berhak dan membutuhkan.

 

"Kita berharap untuk Patra Niaga lebih bisa menerapkan dan bisa kerja sama di dalam menggunakan berbagai sistem. Supaya penerapan BBM bersubsidi nanti bisa sesuai sasaran, yang mana itu kita lihat melalui sejauh mana penggunaan kartu (BBM subsidi)," ucapnya usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan jajaran PT Pertamina Patra Niaga, di Bandar Lampung, Senin (26/9/2022).

 

Berkaca pada kerja sama kartu vaksin antara Telkom dengan Pertamina yang berhasil, Aria Bima pun meyakini, kerja sama kartu BBM subsidi ini akan berjalan dengan apik. Selanjutnya, program ini akan didalami Komisi VI DPR RI di dalam Rapat Kerja (Raker) maupun Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan mitra kerja terkait.

 

Lebih lanjut, politisi PDI-Perjuangan tersebut pun menyatakan bahwa dalam kunspek kali ini, Komisi VI DPR RI turut menyoroti persoalan kenaikan harga BBM subsidi yang teelah diberlakukan sejak awal September ini. Adapun hal-hal yang disoroti dalam pertemuan tersebut adalah ketersediaan harga, ketersediaan bbm, dan keterjangkauan harga di masyarakat.

 

Aria Bima mendapati informasi, sampai saat ini kondisi stok BBM di Lampung masih terkendali. Stok BBM di hulu pun demikian. Namun demikian, legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V itu meminta agar PT Pertamina Patra Niaga melakukan antisipasi apabila harga BBM naik di waktu yang akan datang. 

 

"Ini sampai hari ini stok di hulu masih kita punya seperti posisi semula yaitu normal dua minggu dan saya lihat kalau ada di wilayah-wilayah seperti di Lampung realtif terkendali. Memang skenario-skenario harus disiapkan pada saat harga BBM nanti memang unpredictable,” saran Aria Bima. (ndn/sf)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...